Seruan Jihad 22 Oktober 1945 dilakukan oleh PBNU yang waktu itu kantornya masih ada di Surabaya. Tokoh utama dari seruan ini tak lain adalah KH Hasyim Asy’ari. Jadi seruan itu sekupnya masih seputaran Jawa dan Madura yang intinya satu yakni umat Islam pada radius sekitar 90 km punya kewajiban ‘ain untuk melawan penjajah. Dan disitu disebutkan tidak hanya laki-laki, tetapi semua yang hidup baik laki-laki, perempuan, tua muda dan anak-anak.
Mengapa seruan jihad itu muncul? Karena tiba-tiba pasukan Belanda membonceng sekutu. Sebenarnya sekutu ke Indonesia bukan untuk urusan menjajah tetapi untuk urusan penyelesaian perang dengan Jepang, karena setelah tanggal 15 Agustus, Jepang sudah mnyerah dan artinya perang dunia telah selesai.
Cuman pintarnya Belanda, karena wajahnya sama, sama-sama berwajah eropa ikut datang ke Surabaya. Menurut cerita orang di Surabaya, orang Surabaya tidak bisa membedakan mana sekutu dan mana belanda, pokoke semua londo, ono londo amerika, londo inggris, pokoe semuanya Belanda. Dan ternyata belanda lebih tau jalan, karena Belanda lebih lama di Indonesia.
Di tengah kekacauan yang tidak jelas itu, saya waktu melakukan penelitian Resolusi Jihad bertanya-tanya. Setidaknya ada tiga pertanyaan mendasar. Kira-kira pada waktu itu, dalam tempo dua hari, kok bisa orang-orang berkumpul padahal waktu itu belum ada sms. Jadi yang dipertanyakan, kok bisa dua hari semua bisa kumpul di Surabaya, itu smsnya apa? Itu Sampai hari ini gak ada yang bisa jawab, sementara untuk urusan pengajian ahad wage-nan seperti ini, kita ini di sms-nya udah dari setengah bulan, itu aja kadang datangnya telat. Itu yang pertama.
Kedua yang sempat menjadi pertanyaan penelitian adalah seberapa kuat pengaruh PBNU waktu itu, sehingga ketika mau keluarkan seruan jihad. Bukan seruan shodaqoh tapi seruan mati. Seruan mati kenapa? Karena tentara sendiri sudah takut. Mereka ini sudah dididik oleh Jepang menggunakan senjata. Mereka tahu, Jepang saja senjatanya kalah.. Makanya para tentara ini sudah tahu pasti akan kalah kalau lawan sekutu. Seberapa kuat pengaruh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari waktu itu sehingga seruan perang dalam situasi yang sangat tidak mungkin kok bisa dipatuhi oleh semua orang dan mampu menggerakan semangat perang di Surabaya?
Ketiga adalah penelitian tentang bagaimana ketika perang itu berbicara bangsa namanya Indonesia, sementara gagasan nasionalisme dan kebangsaan itu yang pertama kali mendorong ada di Indonesia adalah alumni-alumni sekolahan belanda. Alumni-alumni sekolahan belanda waktu di belanda itu mendapatkan pembelajaran membangun bangsa. Sehingga kemudian nalar kebangsaan itu muncul di Indonesia. Bagaimana asal muasalnya ini, orang kita ini (para santri-red) yang dari Maa tasyabbaha bii qaumin fahuwa minhum bahkan sampai sing mambu londo itu celana aja gak mau, pake sandal dari kayu gak mau, masih ndak mau pake tali, pake pentul satu. Tapi kenapa ketika berbicara tentang bangsa yang dikomandoi oleh alumni-alumni Sekolah Belanda tapi kok kemudian santri dengan serta merta menjadi pendukung dari gagasan kebangsaan yang dimunculkan oleh orang-orang yang dididik oleh Belanda? Tiga hal ini yang waktu itu menjadi sorotan pertanyaan.
Jawaban pertama, kenapa bisa dalam waktu yang singkat semuanya bisa berkumpul di Surabaya. Dari beberapa sumber semuanya mimpi sama, disuruh datang KH. Hasyim ke Surabaya. Smsnya itu ya mimpi. Dari beberapa saksi ini menjelaskan bahwa ada mimpi disuwun sama KH Hasyim datang ke Surabaya. Dan ketika mimpi KH Hasyim, tidak ada yang bertanya ini jelmaan setan apa ndak, gak ada yang nanya. Jadi ketika mimpi KH Hasyim, itu orang gak nanya ini Yai Hasyim asli apa palsu. Beda dengan kalo sampean tak kasih mimpi saya, wah ini muwafiq pantes gini gini niku mesti hehe.
Semua orang tau kalo Mbah Hasyim itu punya kebiasaan setiap malam tidak tidur, tapi sholat hajat dua rakaat. Rakaat pertama dengan membaca 41X surat at-Taubah setelah al-Fatihah dan rokaat kedua 41X Surat Al Kahfi. Makna dari Hadrotussyaikh adalah status bagi orang yang mampu menguasai kutubussittah dan ilmu rijalul hadits. Orang Indonesia ada dua yang satu perempuan namanya Syaikhoh Fatimah al-Fadilah.
Mbah Hasyim ini dikenal sebagai orang yang pernah melakukan laku batin dan satu-satunya muridnya Syaikhona Kholil Bangkalan yang berhasil cuman Yai hasyim. Semua yang mondok di pondok bangkalan tau bahwa Kiai Hasyim itu gak pernah ngaji, tapi pinter. Jadi orang yang pernah nyantri bersama Mbah Hasyim di Bangkalan itu semuanya tau kalau mbah Hasyim itu tidak pernah ngaji, tapi pintar. Karena Mbah Kholil kalau Mbah Hasyim mau ngaji selalu Mbah Kholil ada alasan. “Syim, itu nyaimu kayaknya belum mandi, tulung timbakke,” setelah selesai nimba, Mbah Hasyim mau ngaji tapi Mbah Kholil cuma bilang wallahu a’alam bishowab. Itu semua tau cerita itu, nah terus kalo mbah hasyim mau ngaji “syim, nyaimu mau masak tapi gak punya kayu, tolong ambilin kayu” setelah selesai ngambil kayu, baru mau ngaji wallahu a’lam bisshowab. Semua orang itu percaya betul bahwa Mbah Hasyim itu mampu menguasai hal-hal yang tidak masuk akal, pernah tiga tahun dari hulu sungai brantas sampai hilir, itu mengkhatamkan al-Qur’an.
Kedua, adalah bagaimana seruan Resolusi Jihad ini bisa begitu berpengaruh menggerakkan sekian banyak orang, seberapa kuat jumlahnya pengaruh Mbah Hasyim? Ya itu tadi, salah satunya ya ada dipoint yang pertama tadi. Mbah Hasyim Asy’ari orang yang sangat kuat powernya waktu itu. Powernya sangat kuat dari sisi laki-laki dan sisi perempuan kuatnya luar biasa. Mbah Hasyim orang yang punya power yang sangat kuat, tapi yang keangkat (ngangkat) kealimannya, dan beberapa guru beliau malah belajar hadist kepada beliau. Jadi Mbah Hasyim ini punya pengaruh yang sangat kuat. Setiap saya tanya bagaimana pengaruh Mbah Hasyim waktu itu? orang melihat Mbah Hasyim aja gak ada yang berani.
Diceritakan zaman segitu, Mbah Hasyim kalau sudah berjalan, orang gak ada yang berani ngomong, gak ada yang berani, dan Mbah Hasyim punya penderek yang memang sangat ditakuti orang namanya Mbah Rosyidi.
*Ini merupakan transkrip ceramah Gus Muwafiq di Acara Majelis Ahad Wage PWNU DIY, Ahad, 5 November 2017.
sejarah
Laku Batin KH Hasyim Asy’ari Menggerakkan NU untuk NKRI
Di tengah kekacauan yang tidak jelas itu, saya waktu melakukan penelitian Resolusi Jihad bertanya-tanya. Setidaknya ada tiga pertanyaan mendasar. Kira-kira pada waktu itu, dalam tempo dua hari, kok bisa orang-orang berkumpul padahal waktu itu belum ada sms. Jadi yang dipertanyakan, kok bisa dua hari semua bisa kumpul di Surabaya, itu smsnya apa?