Ada tiga anugerah terbesar yang seringkali tidak disadari oleh manusia, utamanya bangsa Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Pengasuh PP. Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang, KH. A. Musthofa Bisri dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Senin (26/03/18).
Menurutnya, mayoritas muslim hanya mau bersyukur manakala merasa mendapat sesuatu dan anugerah besar, padahal ada anugerah yang lebih besar tetapi jarang kita syukuri atau bahkan tidak sadar lupa kita syukuri, termasuk sholat dan hal lain yang tidak kita sadari.
“Anugerah pertama paling besar yaitu diciptakannya kita sebagai manusia oleh Allah SWT,” tutur Gus Mus, sapaan akrab KH. Musthofa Bisri.
Menurut Gus Mus, takdir mahluk diciptakan sebagai manusia adalah anugerah terbesar, sebab termasuk ciptaan-Nya yang terbaik. Dengan itu kita diberi akal, anggota tubuh beserta potensinya, hati dan kekuasaan untuk memilih jalan hidup, tidak sebagaimana makhluk lainnya.
“Beda halnya dengan malaikat, sekali diperintah ruku’ dia akan ruku’ selamanya,” jelas mustasyar PBNU.
Selanjutnya, Gus Mus menyebutkan anugerah terbesar kedua yaitu sholat, demikian itu merupakan kesempatan untuk bernegosiasi langsung dengan Allah SWT sebanyak lima kali dalam sehari.
“Kalau kita saja bangga bertemu presiden, menteri bahkan gubernur, maka sholat lebih utama karena kita diberi kesempatan bertemu dengan Yang Maharaja di atas segalanya,” katanya.
Dalam kesempatan itu Gus Mus juga menyampaikan anugerah lain yang lupa kita syukuri adalah menjadi warga negara Indonesia. Sebab katanya, tidak ada yang lebih sempurna dari Indonesia. Tidak seperti di Eropa, Amerika dan benua-benua lainnya yang penuh dengan ketimpangan.
“Di Indonesia nyaman, tidak terlalu panas juga tidak terlalu dingin, bahkan Grand Syeikh-nya Mesir pernah berkata kepada saya kalau Indonesia adalah serpihan surga,” tandasnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya saat di Mesir yang harus menyiram tempat tidurnya terlebih dahulu sebelum ditiduri, juga di Jerman yang saat itu suhunya mencapai minus 20 derajat. Warganya juga seragam, tidak sebagaimana Indonesia yang beragam dan menyenangkan.
“Maka dari itu cara menyukuri bangsa ini ya dengan menjaganya,” tegas Gus Mus.
www.nu.or.id | M. Farid/Muiz
gusmus, nasional
Gus Mus: Tiga Anugerah yang Lupa Disyukuri
Dalam kesempatan itu Gus Mus juga menyampaikan anugerah lain yang lupa kita syukuri adalah menjadi warga negara Indonesia. Sebab katanya, tidak ada yang lebih sempurna dari Indonesia. Tidak seperti di Eropa, Amerika dan benua-benua lainnya yang penuh dengan ketimpangan.